Selasa, 23 Desember 2008

SEJARAH MENARMED 2

SEJARAH SATUAN RESIMEN ARTILERI MEDAN 2/1 KOSTRAD

A. PENDAHULUAN.

Pada tanggal 29 Januari 1964 dibentuk Brigade Artileri 2 yang diresmikan oleh Pangkostrad Mayor Jenderal TNI Suharto. Tujuan pembentukan Brigade Artileri 2 adalah untuk menunjang pelaksanaan tugas cadangan umum Angkatan Darat (sekarang Kostrad). Pada tanggal 2 Maret 1967 sebutan Brigade Artileri 2 diganti dengan Resimen Artileri Medan 2. Hari jadi Resimen Artileri Medan 2 adalah tanggal 29 Januari 1964, sesuai dengan saat pembentukan awal.
B. PENGEMBANGAN ORGANISASI.
1. Brigade Artileri 2 disahkan berdasarkan Surat Keputusan Men/Pangab Nomor Kep/491/XII/1963 tanggal 29 Desember 1963 dan Surat Perintah Men/Pangab Nomor Sprin/36/I/1964 tanggal 29 Januari 1964 tentang organisasi Brigade Artileri 2 dengan Markas Brigade berkedudukan di Jl. Prof. Sahardjo 96 B Jakarta. Kesatuan-kesatuan yang termasuk dalam Brigade Artileri 2 adalah : a. Yonarmed 10/76 PARA berkedudukan di Ciluar Bogor. b. Yonarmed 11/76 TARIK berkedudukan di Magelang. c. Yonarmed 12/76 PARA berkedudukan di Ngawi.
2. Berdasarkan Surat Keputusan Pangkostrad Nomor Skep/020/III/1967 tanggal 2 Maret 1967 sebutan Brigade Artileri 2 diganti dengan Resimen Artileri Medan 2 Kostrad bersamaan dengan ini Yonarmed 11/76 TARIK dikembalikan kepada Pangdam VII/Diponegoro.
3. Guna mencapai efisiensi organisasi dan efektifitas dalam pelaksanaan tugas, maka Pangkostrad menerbitkan Surat Perintah Nomor Sprin/1024/XII/1974 tanggal 27 Desember 1974 tentang pembekuan Menarmed 1 Kostrad dan sekaligus Menarmed 2 menerima pelimpahan Batalyon Armed 9/130 RL dan Batalyon Armed 14/Observasi. Sesuai dengan keputusan tersebut diatas maka sejak tanggal 15 Pebruari 1975 kesatuan-kesatuan organik dan administrasi Menarmed 2 Kostrad menjadi sebagai berikut :
a. Yonarmed 9/130 RL di Cimahi.
b. Yonarmed 10/76 PARA di Ciluar Bogor.
c. Yonarmed 12/76 PARA di Ngawi Madiun.
d. Yonarmed 13/105 HOW di Cimahi. e. Yonarmed 14/Observasi di Cimahi.
4. Berdasarkan Surat Perintah Pangkostrad Nomor Sprin/589/VIII/1975 Danmenarmed 2 Kostrad diperintahkan untuk memindahkan Markasnya dari Jakarta ke Cimahi. Maka sejak tanggal 19 Agustus 1975 Markas Resimen Artileri Medan 2 Kostrad yang semula berkedudukan di Jl. Prof. Sahardjo No. 96 B Jakarta pindah ke Jl. Gatot Subroto F-12 Cimahi dan diresmikan oleh Pangkostrad.

14. Berdasarkan Surat Perintah Danmenarmed 2 Nomor Sprin/300/XI/2003 Tanggal 24 Nopember 2003 tentang perintah melaksanakan pemindahan Mako Menarmed 2 dari Cimahi ke Purwakarta secara bertahap. Maka pada tanggal 26 Desember 2003 Mako Menarmed 2 dan sebagian personel dan materiil dipindahkan ke Purwakarta, sedangkan sebagian personel masih tinggal di Cimahi. Pada tanggal 12 Januari 2004 Markas Menarmed 2 di Purwakarta diresmikan oleh Pangkostrad, menempati bangunan eks Mako Yonarmed 9 Jl. Raya Sadang Purwakarta.

C. KETERANGAN ARTI DAN MAKNA TUNGGUL MENARMED 2
1. BENTUK.

a. DHUAJA

1) Dhuaja Menarmed 2/1 Kostrad terbentuk empat persegi panjang dibuat dari kain bludru berwarna hijau tua/hijau rumput berjumbai kuning emas dari benang sutra.
2) Pada bagian muka sebelah kanan dituliskan Pataka Kostrad.
3) Pada bagian muka sebelah kiri dituliskan Dhuaja Menarmed 2/1 Kostrad dengan susunan sebagai berikut:
a) Bintang bersudut lima.
b) Lambang Pataka Pusat Kesenjataan Artileri.
c) Untaian butir padi dan untaian bunga kapas.
d) Bagian sebelah atas tulisan angka 2.
e) Pita dengan tulisan “TRI SANDHYA YUDHA”.
f) Tulisan “STHIRA YUDHA” dibagian bawah pita.

b. MAHKOTA/TIANG.
Dhuaja Menarmed 2/1 Kostrad “STHIRA YUDHA” menggunakan mahkota/tiang sama dengan mahkota/tiang pataka Kostrad yang terdiri dari :
1) Bintang bersudut lima.
2) Burung raksasa dengan sayap melebar menggambarkan Garuda Yudha dan menggenggam senjata “CAKRA GENI”.
3) Bunga teratai mekar berdaun 17.
4) Lingkaran (5) lima.
5) Tiang.

2. UKURAN.
a. DHUAJA.
1) Panjang : 90 cm
2) Lebar : 60 cm
3) Jumbai : 7 cm
4) Inti lambang : 60x50 cm

b. MAHKOTA/TIANG.
1) Mahkota(kepala tiang) : 25x15 cm.
2) Panjang tiang s.d batas kedudukan kepala tiang : 225 cm.
3) Garis tengah(ΓΈ) : 4 cm

3. TATA WARNA
a. DHUAJA.
1) Dasar kain bludru : Hijau tua/hijau rumput.
2) Jumbai dari benang sutra : Kuning emas.
3) Bintang bersudut lima : Kuning emas.
4) Lambang Pussenarmed : Kuning emas tulisan hitam.
5) Untaian padi : Kuning emas.
6) Untaian daun kapas : Putih/hijau.
7) Angka 2 : Kuning emas.
8) Pita dengan tulisan “TRI SANDHYA YUDHA” : Kuning/hitam.
9) Tulisan”STHIRA YUDHA” : Kuning emas

b. MAHKOTA/TIANG
1) Kepala tiang dari logam kuningan mas.
2) Tiang dibuat dari kayu jati di pelitur coklat/sawo matang.
3) Tiang dibuat secara bersambung dengan penyambung dari kuning emas berbentuk pipa.
4) Tali berjumbai kuning emas dari benang sutera.

4. ARTI DAN MAKNA
a. DHUAJA.
1) Lukisan.
a) Bintang bersudut lima diartikan Pancasila sebagai dasar falsafah Negara Republik Indonesia, setiap prajurit membela dan mempertahankannya, juga sebagai simbol/lambang TNI AD dimana terpatri lima kebulatan tekad dalam Sumpah Prajurit.
b) Lambang Pataka Pussenarmed denga tulisan “TRI SANDHYA YUDHA” diartikan kesanggupan setiap prajurit artileri dalam melaksanakan tugasnya tanpa mengenal waktu.
c) Seloka ”STHIRA YUDHA”: STHIRA :Kuat, YUDHA:Perang Maknanya: Dengan kemampuan dan keampuhan senjata yang dimiliki serta profesionalisme dan disiplin yang tinggi, prajurit Menarmed 2/1 Kostrad merupakan kekuatan yang dapat diandalkan dalam memenangkan setiap pertempuran.
d) Angka 2 menunjukkan Menarmed yang kedua.

2) Tata warna.
a) Hijau melambangkan kesuburan,kemakmuran.
b) Kuning melambangkan kejayaan, keagungan.
c) Putih melambangkan kesucian.
d) Hitam melambangkan kekokohan dan keabadian.

b. MAHKOTA/TIANG
1) Bintang bersudut lima diartikan Pancasila sebagai dasar falsafah Negara Republik Indonesia, setiap prajurit membela dan mempertahankan dan juga sebagai simbol/lambang TNI AD yang terkandung lima kebulatan tekad dalam Sumpah Prajurit.
2) Burung raksasa dengan sayap melebar menggambarkan Garuda Yaksa diartikan:
a) Kesaktian.
b) Sayap terbuka lebar melambangkan maju kesempurnaan sesuai tujuan Proklamasi 17 Agustus 1945.
c) Menggambarkan senjata “CAKRA GENI” sebagai kebulatan tekad yang menentukan selaku Bhayangkari Negara.
3) Bunga Teratai mekar berdaun 17 diartikan kemegahan dan kejayaan hari keramat 17 Agustus 1945.
4) 5 (Lima) lingkaran diartikan tiap sila dari Pancasila sebagai landasan spiritual Negara dan Bangsa Indonesia.

5. KESIMPULAN.
a. Dhuaja “STHIRA YUDHA” merupakan lambang kebanggaan Prajurit Menarmed 2/1 Kostrad yang melukiskan sifat-sifat yang harus dimiliki oleh setiap prajurit baik bawahan maupun atasan yang menggambarkan jiwa kesatuan sebagai berikut: Menarmed 2/1 Kostrad yang lahir pada tanggal 29 Januari 1964 adalah kesatuan yang berkemampuan melaksanakan tugas sebagai : 1) Artileris. 2) Infanteris. 3) Stabilisator. 4) Dinamisator. Dan merupakan salah satu kesatuan yang dapat diandalkan dalam memenangkan setiap pertempuran.
b. Dengan berdasarkan Pancasila, Sapta Marga dan Sumpah Prajurit, Menarmed 2/1 Kostrad dalam melaksanakan tugas pantang mundur sekalipun menghadapi halangan dan rintangan yang besar demi tercapainya cita-cita Negara dan Bangsa yaitu Masyarakat Adil dan Makmur.
c. Berdasarkan Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/156/III/1987 telah disahkan Dhuaja Menarmed 2 Kostrad dengan motto “STHIRA YUDHA“ yang artinya Dengan kemampuan dan keampuhan senjata yang dimiliki serta profesionalisme dan disiplin yang tinggi prajurit Menarmed 2 merupakan kekuatan yang dapat diandalkan dalam memenangkan setiap pertempuran.

D. NAMA-NAMA PEJABAT DANMENARMED 2/1 KOSTRAD.
1. KOLONEL ART MARWANTO (01-01-1964 s.d 01-04-1968)
2. KOLONEL ART PRAYITNO (01-04-1968 s.d 01-09-1972)
3. KOLONEL ART HENDRO SUPARNO (01-09-1972 s.d 01-09-1974)
4. KOLONEL ART SOEN AN NOOR (01-09-1974 s.d 01-04-1975)
5. KOLONEL ART I.B SUDJANA (01-10-1975 s.d 01-09-1978)
6. KOLONEL ART T. SUNARDI (01-09-1978 s.d 19-08-1981)
7. KOLONEL ART OETOMO S. (19-08-1981 s.d 01-03-1984)
8. KOLONEL ART SAMSUDIN (01-03-1984 s.d 04-11-1985)
9. KOLONEL ART R. WIDAGDO (01-02-1986 s.d 01-03-1988)
10. KOLONEL ART SLAMET ST. (01-06-1988 s.d 15-01-1991)
11. KOLONEL ART HARTONO (15-01-1991 s.d 01-08-1992)
12. KOLONEL ART YUSMAN EFENDI, S.IP (01-08-1992 5 s.d 16-02-1995)
13. KOLONEL ART Z. H. TANJUNG, S.IP (16-12-1996 s.d 01-04-1998)
14. KOLONEL ART SUGENG HARYADI (01-04-1998 s.d 01-06-1999)
15. KOLONEL ART OSAKA MELIALA (01-06-1999 s.d 15-08-2001)
16. KOLONEL ART SANG MADE WIRATA, MDS (15-08-2001 s.d 15-03-2004)
17. KOLONEL ART BUDI RACHMAT (15-03-2004 s.d 10-08-2005)
18. KOLONEL ARM EDIWAN PRABOWO, S.IP (10-08-2005 s.d 30-11-2007)
19. KOLONEL ARM BENNY INDRA PUJIHASTONO (30-11-2007 s.d 21-08-2008)
20. LETNAN KOLONEL ARM M. NAKIR (21-08-2008 s.d sekarang)

E. PENGALAMAN PENUGASAN.
1. OPERASI.
a. Pada tahun 1962-1963 melaksanakan tugas operasi TRIKORA.
b. Pada tahun 1965-1966 melaksanakan tugas operasi penumpasan G 30 S/PKI.
c. Pada tahun 1973 dan tahun 1974, 4 (empat) orang Perwira Menarmed 2 Kostrad melaksanakan tugas sebagai kontingen GARUDA IV & VII di Vietnam dan pada tahun 1992 Perwira Menarmed 2 sejumlah 6 (enam) orang melaksanakan tugas sebagai kontingen GARUDA XII di Kamboja.
d. Pada tahun 1974 beberapa Perwira Menarmed 2/1 Kostrad melaksanakan tugas sebagai Internasional ICC di Vietnam.
e. Pada tahun 1975 s.d 1989 Satuan Jajaran Menarmed 2/1 Kostrad selalu mendapatkan kepercayaan untuk melaksanakan tugas Operasi Seroja di Timor-Timur.
f. Pada tahun 1999 s.d 2005 Satuan Jajaran Menarmed 2/1 Kostrad selalu mendapatkan kepercayaan untuk melaksanakan tugas operasi Pam Horizontal di Maluku & Maluku Utara serta operasi Pam Vertikal di NAD. g. Pada tahun 2005 s.d 2006 Menarmed 2/1 Kostrad mendapatkan kepercayaan untuk melaksanakan tugas operasi sebagai Komando Sektor Pam Perbatasan RI – RDTL di Atambua – NTT.

2. PENGAMANAN.
a. PEMILU.
Sejak tahun 1977 s.d Pemilu 1999 Satuan Jajaran Menarmed 2/1 Kostrad mengirimkan pasukannya guna mengamankan jalannya Pemilu dan SU MPR.
b. SIDANG ISTIMEWA MPR.
Tahun 1998 seluruh Satuan Jajaran Menarmed 2/1 Kostrad terlibat pengamanan SI MPR 1998 di Jakarta. c. WILAYAH. Satuan Jajaran Menarmed 2/1 Kostrad mendapat tugas pengamanan wilayah-wilayah yang mengalami kerusuhan seperti :
1) Pengamanan kerusuhan RENGASDENGKLOK oleh Yonarmed 9.
2) Pengamanan kerusuhan di ACEH oleh Yonarmed 10.
3) Pengamanan kerusuhan di MEDAN oleh Yonarmed 10.
4) Pengamanan kerusuhan di KARAWANG oleh Yonarmed 9.
5) Pengamanan kerusuhan di JAKARTA oleh Yonarmed 9, 10 & 13.
6) Pengamanan kerusuhan di SAMBAS KALBAR oleh Yonarmed 10.
7) Pengamanan kerusuhan di AMBON, MALUKU & MALUKU UTARA oleh Menarmed 2, Yonarmed 9,10 & 13.
8) Pengamanan daerah Perbatasan RI-RDTL di NTT oleh Menarmed 2, Yonarmed 9, 10 & 13. 3. TNI MANUNGGAL MEMBANGUN DESA (TMMD). Sejak pelaksanaan TMMD Satuan Jajaran Menarmed 2/1 Kostrad selalu mengirimkan pasukannya untuk melaksanakan kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD).

4. LATIHAN GABUNGAN.
a. LATIHAN GABUNGAN TNI.
1) Pada tahun 1980 Yonarmed 10/76 PARA mengikuti Latgab ABRI di Pulau BINTAN.
2) Pada tahun 1988 Yonarmed 13/76 TARIK mengikuti Latgab ABRI di Sukabumi Selatan.
3) Pada tahun 1989, 1 (satu) Baterai Yonarmed 13/76 TARIK mengikuti Latma KKN di Pontianak Kalimantan Barat.
4) Pada tahun 1990 Yonarmed 13/76 TARIK mengikuti Pralatgab ABRI di Baturaja.
5) Pada tahun 1996, 1 (satu) Baterai Yonarmed 13/76 TARIK mengikuti Latgab ABRI di Pulau Natuna.

b. LATIHAN GABUNGAN KRIPURA MALINDO.
1) Pada tahun 1983 sebagian Perwira Yonarmed 10/76 PARA mengikuti Latma Kripura Malindo II di Singkawang Pontianak.
2) Pada tahun 1984 sebagian Perwira Yonarmed 10/76 PARA mengikuti Latma Kripura Malindo III di Kucing Malaysia.

c. LATIHAN GABUNGAN KEKAR MALINDO.
1) Pada tahun 1984 sebagian Perwira Menarmed 2/1 Kostrad mengikuti Latgab Kekar Malindo VIII di Lembang.
2) Pada tahun 1986 sebagian Perwira Yonarmed 10/76 PARA mengikuti Latihan Kekar Malindo IX di Pulau Pinang Malaysia.
3) Pada tahun 1989, 1 (satu) Baterai Yonarmed 13/76 TARIK mengikuti Latihan Keris Kartika Malindo XIX di Singkawang Kalimantan Barat.
4) Pada tahun 1991 Danyonarmed 9/76 TARIK mengikuti Latihan Dasarsa 3 AB di Malaysia.
5) Pada tahun 1992, 1 (satu) Baterai Yonarmed 9/76 TARIK mengikuti Latihan Keris Kartika Malindo XXI di Kalimantan Barat.

d. LATIHAN GABUNGAN SAFKAR INDOPURA
1. Pada tahun 1989, 1(satu) orang Perwira Yonarmed 9/76 TARIK mengikuti latihan Safkar Indopura 1 di Yonif Linud 305 Karawang. e. LATIHAN GABUNGAN KTP/BTP. 1) Pada tahun 1992, 1 (satu) Baterai Yonarmed 9/76 TARIK mengikuti Latihan KTP/BTP Manuver di Baturaja.
2) Pada tahun 1996, 1 (satu) Baterai Yonarmed 13/76 TARIK mengikuti Latihan KTP/BTP Manuver di Baturaja.

f. LATIHAN SAFKAR INDOPURA VI.
Pada tahun 1994 beberapa Perwira Jajaran Menarmed 2/1 Kostrad mengikuti Pralatgab dan Latgab Safkar Indopura VI di Ciater dan Majalengka. g. LATIHAN GABUNGAN PPRC ABRI. Pada tahun 1996, 1(satu) Seksi Yonarmed 9/76 TARIK mengikuti Latihan PPRC ABRI di Timika. F. PENUTUP. Demikian Sejarah Singkat Resimen Artileri Medan 2/1 Kostrad sejak didirikan pada tanggal 29 Januari 1964 sampai dengan sekarang.


STRUKTUR ORGANISASI


STRUKTUR ORGANISASI MAMENARMED 2

DANMEN : LETKOL ARM M.NAKIR
KASMEN : LETKOL ARM RUFBIN MARPAUNG

KASI 1 : MAYOR ARM YANI ARI SASONGKO

KASI 2 : MAYOR ARM LOEBIS M HASBI

KASI 3 : MAYOR ARM AZIZ MAHMUDI

KASI 4 : MAYOR ARM RIDWAN GUNAWAN

PASI 1 : KAPTEN ARM IRKAMNI
PASI 2 : KAPTEN ARM ARIF RAHMAN

PASI 3 : KAPTEN ARM M. YASSER MAKLIN

PASI 4 : KAPTEN ARM BASRI TANJUNG
DANRAIMAMEN : KAPTEN ARM MOCHTAR

PA ANSAS : KAPTEN ARM HASAN ASHARI

PA SANDI : KAPTEN ARM ARHAM B

KAPRIM : KAPTEN ARM HERIYANTO

BULETIN STAF 1 (4)

MEDIA
BINTAL, INTERAKSI & KOMUNIKASI
JAJARAN MENARMED 2

Nomor : 4 / XII/ 2008

CIPTAKAN KEBAHAGIAAN SEBAGAI PRAJURIT

Rekan-rekan prajurit Jajaran Menarmed 2 yang saya banggakan ! Kenapa kita perlu menciptakan kebahagiaan sebagai prajurit ? Sesuai dengan lingkup tugas dan dinamika kehidupan Prajurit maka secara psikologis sangat rentan dengan tekanan-tekanan yang berpengaruh terhadap kejiwaan. Oleh karenanya perlu upaya-upaya yang lebih mengarah kepada bagaimana membentuk jiwa atau mental yang kuat dan sehat yang merupakan salah satu karakteristik guna mendorong terciptanya mental yang dapat mengatasi tekanan yang datang dan pada akhirnya dapat mewujudkan kebahagiaan. Apa yang membuat kita bahagia ? Sering kita mendengar bahwa kebahagiaan akan dapat terwujud apabila memiliki banyak uang, harta melimpah, rumah yang besar, pasangan yang harmonis, anak yang patuh dan taat, teman yang setia atau pekerjaan yang dihargai dan masih banyak lagi. Pernyataan tersebut masih dapat disangkal dengan beberapa contoh nyata dilapangan. Kebahagiaan seseorang tidak dapat diukur oleh materi namun tergantung kepada kondisi psikis dirinya sendiri. Karenanya akan lebih baik kita mencoba menyebarkan beberapa langkah-langkah yang mungkin bisa digunakan untuk meningkatkan kebahagiaan.
Pertama: Bersyukur terhadap anugrah yang diperoleh selama hidup, luangkan waktu sejenak untuk mengingat berapa besar nikmat yang telah kita peroleh selama hidup dan juga selama menjadi prajurit. Sudahkah sesuai jasa pengabdian yang kita lakukan dan persembahkan kepada bangsa & negara dengan menghitung-hitung apa yang telah negara perbuat kepada kita baik sebagai individu maupun sebagai prajurit.
Kedua: Lakukan Kebaikan, Motto “tidak semua kebiasaan itu baik” tetapi jadikanlah kebaikan itu suatu kebiasaan. Lakukanlah sesering mungkin karena akan memberikan curahan dampak positif yang akan saudara dapatkan seperti hubungan baik dengan orang lain atau siapa saja apakah atasan, rekan dan bawahan. Tentu saudara akan mendapatkan hal yang sama dari lingkungan walaupun belum tentu dalam bentuk yang sama.
Ketiga: Nikmati kebahagiaan-kebahagiaan hidup yang anda alami. Sebagai prajurit mari kita mencoba menikmati / menghayati kejadian yang membahagiakan dalam hidup., bahkan yang paling sederhana sekalipun seperti melihat rekan-rekan berprestasi ataupun saat rekreasi. Fakta menunjukkan bahwa ingatan saat yang membahagiakan akan dapat menghilangkan kenangan saat sulit.

Keempat: Berterimakasih kepada orang yang membimbing anda. Jika anda berhutang budi pada seseorang yang pernah berjasa dengan saudara dalam melewati masa-masa sulit atau membantu saudara dalam mewujudkan cita-cita saudara maka segera temui dan ucapkan terimakasih, makin cepat kita lakukan akan semakin bagus.
Kelima: Belajar untuk memaafkan. Lepaskan kebencian dengan cara mengucapkan maaf terhadap orang yang telah melukai dan mengecewakan saudara. Kemampuan untuk memaafkan akan membawa interopeksi diri dan menghindari rasa dendam.
Keenam: Luangkan waktu dengan keluarga dan teman. Faktor terbesar yang cukup berpengaruh terhadap kebahagiaan adalah jalinan interaksi antar sesama dan antar individu secara baik yang tidak bisa di sekat oleh kedudukan dan jabatan, namun dengan pengorbanan waktu yang tulus untuk mewujudkan kebersamaan akan menimbulkan kebahagiaan yang hakiki.
Ketujuh: Peliharalah diri saudara. Sebagai mahluk insani kita membutuhkan cukup tidur, olah raga, peregangan, tersenyum dan tertawa yang secara langsug dapat meningkatkan kesegaran seketika. Apabila kita praktekkan secara teratur akan membawa hidup yang lebih segar.
Kedelapan: Kembangkan cara-cara untuk mengatasi tekanan dan kesulitan. Kehidupan yang religius sesuai keyakinan yang dianut dapat membantu kita untuk mengatasi tekanan dan kesulitan, karenanya mari kita selalu berusaha untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME demi mewujudkan kebahagiaan yang kita harapkan. Hal ini tentu sangat tergantung kepada kita untuk melaksanakan atau mengembangkan di dalam kehidupan kita khususnya bagi prajurit dan segenap keluarga. Komandan berharap dengan berpedoman kepada hal di atas niscaya saudara dapat menemukan kebahagiaan sebagai seorang prajurit.

Purwakarta, Desember 2008
Komandan Resimen Armed 2


M. Nakir
Letnan Kolonel Arm NRP 30550

Senin, 22 Desember 2008

BULETIN STAF 1 (3)

MEDIA BINTAL, INTERAKSI & KOMUNIKASI JAJARAN MENARMED 2

Nomor : 3 / XI / 2008
MENYIKAPI KRISIS GLOBAL DENGAN MENANAM KEBIASAAN BAIK BAGI PRAJURIT

Rekan-rekan prajurit Jajaran Menarmed 2 yang saya banggakan ! Salam hormat dari Komandan Resimen beserta Staf untuk segenap prajurit dan keluarga di tempat tugas masing-masing, serta selamat menjalankan amanah yang dipercayakan oleh bangsa dan negara kepada kita semua. Pada Edisi Bintal, Interaktif dan Komunikasi Jajaran Menarmed 2 kali ini, saya selaku pimpinan mangajak kepada segenap prajurit beserta keluarganya, untuk senantiasa menyikapi suasana krisis global dengan mencoba menanam dan menerapkan kebiasaan-kebiasaan baik yang berlaku umum bagi kehidupan manusia maupun sebagai prajurit. Para prajurit yang saya banggakan ! Ada duabelas kebiasaan baik yang saya himbau untuk saudara terapkan pada kehidupan prajurit dan keluarga, sehingga kelak menjadi bagian dari kepribadian prajurit beserta segenap keluarga di Satuan masing-masing.
Pertama: Kesederhanaan. Memiliki sifat-sifat kesederhanaan merupakan bagian dari Kode Etik prajurit, sehingga setiap prajurit diharapkan dapat menerapkan penampilan kesederhanaan dalam bersikap dan bertindak. Termasuk dalam hal ini adalah kesederhanaan dalam berkonsumsi kebutuhan hidup sehari-hari.
Kedua: Berbicara yang positif atau diam. Kebiasaan berbicara yang tidak berguna dan bahkan merespon pembicaraan-pembicaraan negatif masih sulit dihindari dan bermuara pada rusaknya tatanan kehidupan sosial, merusak persaudaraan dan menghancurkan persatuan dan kesatuan. Karenanya mari kita mencoba mangangkat pembicaraan-pembicaraan yang positif, memiliki arti dan bermafaat.
Ketiga: Ketertiban. Mari kita memaknai ketertiban secara cermat, baik tertib dalam penggunaan waktu, tertib dalam administrasi dan tertib dalam kegiatan, sehingga prinsip ketertiban ini akan selalu melekat dalam kehidupan prajurit. Ketertiban dalam segala hal akan menggerakkan fungsi-fungsi sebagaimana mestinya, sehingga tidak terjadi kesalahan sistem antara satu dengan yang lainnya.
Keempat: Target atau Tujuan. Dalam kehidupan prajurit hendaknya tidak terlena oleh keadaan ataupun kehidupan bayang-bayang dukungan Satuan yang serba ada, namun harus selalu berorientasi kedepan dengan segala permasalahan yang mungkin dihadapi. Tiap individu sebagai prajurit tetap memiliki target atau tujuan yang harus dicapai dalam perputaran roda kehidupan.
Kelima: Penghematan. Penghematan merupakan suatu keharusan bagi segenap prajurit dan keluarga. Kita jangan sekali-kali menghambur-hamburkan dana untuk hal-hal yang tidak jelas, meskipun dengan alasan berbagai hal. Mari kita menghargai gaji yang diberikan oleh negara dengan berupaya semaksimal mungkin untuk menghematnya. Keenam: Rajin bekerja dan berkarya. Sebagai prajurit mari kita memotivasi diri untuk rajin melakukan perbuatan yang bermanfaat. Tidak menghambur-hamburkan waktu dan tenaga untuk hal-hal yang tidak berguna. Ketujuh: Ketulusan. Hendaklah berperilaku dengan penuh ketulusan dengan dilandasi kejujuran. Jika berbicara hendaklah berbicara yang benar dan bila berbuat hendaklah berbuat yang jujur. Kedelapan: Keadilan. Memperlakukan orang lain secara adil seperti yang diharapkan, sehingga orang lainpun akan berlaku yang sama dengan kita atau sikap tenggang rasa, teposeliro dan lapang dada. Kesembilan:Kebersihan. Selalu berusaha agar kebersihan lahir maupun batin tetap terpelihara, termasuk dalam hal ini adalah kebersihan badan, pakaian dan tempat tinggal termasuk kebersihan niat dan tujuan. Kesepuluh: Ketenangan. Selalu bersikap tenang, tidak mudah gugup, terkejut dan tergesa-gesa, namun tidak berarti lamban. Tidak mudah terganggu dengan masalah-masalah kecil dan berusaha tetap tegar. Kesebelas: Kesucian. Menjaga kebersihan pikiran dan hati dari pengaruh buruk hawa nafsu, termasuk juga dalam hal ini selalu menjaga nama baik dan prestasi Satuan. Keduabelas:Rendah Hati. Tidak sombong, tetapi juga tidak minder. Dengan kerendahan hati akan membuka simpul persahabatan, persatuan dan toleransi antar sesama yang pada akhirnya akan melahirkan suatu kekuatan. Demikian sekilas harapan, interaksi dan komunikasi bagi segenap prajurit jajaran Menarmed 2, untuk dipedomani, dipahami dan diaplikasikan dalam kehidupan satuan semoga sukses dalam menjalankan tugas dan menjadi Prajurit yang patut diandalkan. Purwakarta, Nopember 2008 Komandan Resimen Armed 2 M. Nakir Letnan Kolonel Arm NRP 30550

BULETIN STAF 1 (2)

MEDIA
BINTAL, INTERAKSI & KOMUNIKASI
JAJARAN MENARMED 2

Nomor : 2 / X / 2008

BERSIKAP MENJADI PRAJURIT YANG TERPUJI

Rekan – rekan prajurit jajaran Menarmed 2 yang saya banggakan ! Salam hormat dari kami untuk segenap prajurit beserta keluarga dimanapun berada dan bertugas, serta selamat menjalankan amanah yang dipercayakan oleh bangsa dan negara kepada kita semua. Sebagai pimpinan ! saya mengajak segenap prajurit untuk selalu meningkatkan kesadaran dalam mengemban tugas-tugas, sehingga bisa mencerminkan prajurit yang profesional, memiliki ketaatan hukum dan memelihara Esprit De Corp, yang bisa dibanggakan. Hal ini bisa terwujud apabila segenap prajurit dapat menerapkan hakekat prajurit profesional yang merupakan rangkaian bersikap dan bertindak yang perlu diselaraskan menuju prajurit yang berkualitas. Upaya memaknai hakekat prajurit profesional dalam kehidupan sehari-hari akan terwujud bila kita secara konsisten mengembangkan hal-hal sebagai berikut : Pertama: Mengembangkan jati diri. Kita melihat jati diri dalam 2 (dua) aspek yaitu sebagai insan hamba Tuhan dan sebagai prajurit. Sebagai insan hamba Tuhan mari kita selalu berusaha meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME, karena sadar bahwa kita diciptakan dan terlahir hanya atas kehendaknya dan kitapun akan kembali kepadanya, sehingga kita sadar bahwa tidak ada sesuatu yang kekal di dunia ini. Selanjutnya sebagai insan prajurit kita adalah tentara pejuang, tentara rakyat, tentara nasional dan tentara profesional ”Tuntutan sebagai prajurit inipun mengharuskan kepada kita untuk melaksanakan tugas-tugas dengan sebaik-baiknya dan mensyaratkan kepada kita hidup dalam strata pangkat dan jabatan yang harus dijunjung tinggi, tentunya dalam batas mekanisme pembinaan satuan secara tertib dan terorganisir . kitapun harus sadar bahwa pembinaan satuan saat ini mengacu pada prinsip-prinsip Universal dan bukan pembinaan satuan ”Jaman Nagabonar”. Kedua: Ketaatan terhadap hukum dan peraturan terkait tugas. Hal ini sangat penting bagi kita agar segenap prajurit tidak pernah ragu-ragu dalam bertindak, sehingga bisa lebih menjamin tugas-tugas apapun yang kita hadapi dengan berpedoman pada rambu-rambu hukum dan peraturan yang ada, berarti kita telah berada pada jalur yang benar dalam menuju pencapaian tugas, hal yang pasti adalah mengurangi resiko terhadap timbulnya masalah sehingga akan lebih efektif dan profesional. Dalam istilah Militer ketaatan terhadap hukuman dan peraturan ini dinamakan ”Disiplin” dan inilah yang merupakan nafas kehidupn prajurit itu sendiri, sehingga prajurit yang tidak mentaati hukum dan peraturan yang ada merupakan tindakan Bunuh Diri. Ketiga: Loyalitas pada tugas. Loyalitas bagi prajurit sangat diperlukan dalam menjalankan tata kehidupan di satuan. Setiap prajurit memiliki andil dalam menjalankan tugas-tugas satuan, sehingga baik buruknya satuan sangat ditentukan oleh segenap prajurit di satuan. Wujud nyata dari loyalitas yang baik akan melahirkan kepatuhan dan ketaatan pada tugas atau Militansi yang kuat serta akan melahirkan kebersamaan, kebanggaan dalam bersikap dan bertindak.
Keempat:
Bertumpu pada kemampuan yang ada. Prajurit hendaklah bertindak dan bersikap realistis dalam menghadapi berbagai persoalan, termasuk berusaha semaksimal mungkin dalam mengembangkan kemampuan inovatif dan inprovisasi. Dengan demikian segala tindakan yang dilaksanakan di dasarkan pada realitas serta dapat di pertanggung jawabkan, bersikap jujur dan semaksimal mungkin menghindari sikap mengada-ada yang pada akhirnya akan merugikan diri sendiri. Kelima: Selalu berprasangka baik (Positif Thinking). Sebagai prajurit tentu sangat beragam permasalahan hidup yang kita alami, sehingga sangat rentan dengan berbagai persoalan yang bisa melahirkan penyakit sosial dan cenderung menyalahkan orang lain maupun lingkungan penugasan. Pikiran yang positif akan melahirkan tindakan yang positif dan tindakan yang positif akan melahirkan suatu kebiasaan yang baik. Karenanya kebiasaan yang baik diperoleh dari positif thinking atau tindakan yang selalu berprasangka baik. Keenam: Selalu mencintai lingkungan. Lingkungan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kita. Saat ini kita berada di lingkungan satuan dimana kita bertugas dan membina keluarga, berarti kehidupan kita saat ini dan kedepan sangat tergantung dari Satuan yang membina kita saat ini, Karenanya mari kita berupaya untuk mengembangkan Tri Rasa lingkungan yaitu Rasa Memiliki, Rasa Mencintai dan Rasa Bertanggung Jawab. Demikian sekilas tentang harapan, interaksi dan komunikasi bagi segenap prajurit jajaran Menarmed 2, untuk dipedomani, dipahami dan diaplikasikan dalam kehidupan satuan dan di lingkungan masyarakat. Semoga sukses menjalankan tugas dan menjadi prajurit yang berkualitas.

Purwakarta, Oktober 2008
Komandan Resimen Armed 2


M. Nakir
Letnan Kolonel Arm NRP 30550